.

.

Senin, 07 Juni 2010

Pemetaan status kesehatan lingkungan

PEMETAAN DAYA DUKUNG LAHAN PEMUKIMAN TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMANTAU TANTANGAN KESEHATAN MASYARAKAT
Oleh: Pendi Setyawan*

Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan 2 sumber yang penting bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber daya alam dan lingkungan ibarat mata uang koin yang satu sama lainnya saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Sumberdaya alam dan lingkungan sebagai faktor utama penunjang kehidupan manusia yang menyediakan seluruh kebutuhan manusia mulai dari kebutuhan utama seperti sandang, pangan dan papan sampai kebutuhan yang sifatnya hanya sebagai penudukung aktifitas manusia misalnya perlindungan dari bencana serta pengendali lingkungan terhadap penyakit.
Dalam Ketentuan Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial dalam perkembangannya memerlukan orang lain dalam kehidupannya, sebagai salah satu kebutuhan maka manusia berkumpul dengan manusia yang lain membentuk suatu kelompok dan mendirikan pemukiman. Pemukiman terdiri atas beberapa unsur diantaranya yaitu unsur tempat dan kependudukan.
Kependudukan dan lingkungan hidup merupakan ekosistem yang saling berinteraksi dan tergantung satu sama lain. Keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan merupakan prasyarat terwujudnya kondisi kehidupan manusia yang berkualitas. Masalah besar tentang kependudukan di Indonesia ialah laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa disertai dengan upaya peningkatan daya dukung lingkungan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraannya. Perkembangan jumlah penduduk yang tinggi ini telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan manusia akan lahan sebagai tempat tinggalnya serta faktor pendukung kehidupan mereka (udara, air dll).
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 . Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen per tahun (BPS,2010). Dari data di atas dapat dipastikan bahwa dari tahun ketahun kebutuhan manusia akan lahan untuk pemukiman semakin tinggi hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Karena papan (tempat tinggal) menjadi salah satu kebutuhan primer manusia selain sandang dan pangan. Di sisi lain pertumbuhan sector industry dan pertambanagan dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan dapat memperparah perusakan lingkungan dan penurunan daya dukung lahan terhadap kesehatan masyarakat.
Ketidak pastian keberadaan lahan serta kemampuannya dalam mendukung kesehatan masyarakat di masa yang akan datang dapat diantisipasi dengan perumusan kebijaksanaan yang bersifat umum yang berisi prakiraan mengenai sistem, bekerjanya faktor-faktor lingkungan hidup dalam konteks lingkungan makro. Sebagai salah satu upaya dalam mengantisipasi pengaruh perkembangan pemukiman terhadap daya dukung lahan dan kesehatan masyarakat. Maka sudah selayaknya diadakan survei dan analisa sedari dini mengenai tingkat daya dukung lahan di tiap-tiap daerah sehingga akan diperoleh peta-peta daya dukung lahan, yang selanjutnya peta-peta ini bisa dijadikan sebagai dasar pengembangan kawasan pemukiman ataupun kebijakan yang terkait dengan daya dukung lahan terhadap kesehatan masyarakat..
Daya dukung lahan nampaknya menjadi masalah yang amat serius baik sekarang maupun masa yang akan datang, karena kemampuan lahan dalam mendukung aktifitas manusia akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia itu sendiri serta juga berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia yang terbentuk. Daya dukung lingkungan mengandung dua komponen utama, yaitu ketersediaan potensi sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan. Aspek sumberdaya alam meliputi unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumberdaya hayati maupun non hayati, sumberdaya buatan, dan sumberdaya manusia; sedangkan daya tampung lingkungan hidup merupakan kemampuan lingkungan untuk menyerap zat, energi, dan komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya (Wijaya; 58: 2003).
Aspek fisik alam yang merupakan faktor pembatas bagi perkembangan ruang kota pulau tersebut adalah ketersediaan lahan dan sumberdaya air. Hal ini disebabkan keadaan kedua sumberdaya tersebut bersifat tetap, artinya tidak dapat dipindahkan. Selain itu, secara alamiah kuantitasnya tetap namun keadaan dan sifat kualitasnya akan berbeda dari waktu ke waktu, sehingga dapat membatasi pemakaian dan manfaat yang diberikan. Oleh karena itu, ketersediaan lahan dan sumberdaya air ini akan menentukkan sebaran dan besaran luas daya tampung ruang untuk pemanfaatan ruang pada kota pulau tersebut (setiawan, 2004).
Berikut beberapa parameter yang bisa digunakan dalam rangka evaluasi serta peningkatan daya dukung lahan terhadap kesehatan masyarakat (Departemen Kesehatan, 2001).
Pengadaan Air.
Semua orang didunia memerlukan air untuk minum, memasak dan menjaga kebersihan pribadi. Dalam situasi bencana mungkin saja air untuk keperluan minumpun tidak cukup, dan dalam hal ini pengadaan air yang layak dikunsumsi menjadi paling mendesak. Namun biasanya problema–problema kesehatan yang berkaitan dengan air muncul akibat kurangnya persediaan dan akibat kondisi air yang sudah tercemar sampai tingkat tertentu.
Tolok ukur kunci
1) Persediaan air harus cukup untuk memberi sedikit–dikitnya 15 liter per orang per hari
2) Volume aliran air ditiap sumber sedikitnya 0,125 liter perdetik.
3) Jarak pemukiman terjauh dari sumber air tidak lebih dari 500 meter
4) 1 (satu) kran air untuk 80 – 100 orang
B. Kualitas air
Air di sumber–sumber harus layak diminum dan cukup volumenya untuk keperluan keperluan dasar (minum, memasak, menjaga kebersihan pribadi dan rumah tangga) tanpa menyebabakan timbulnya risiko–risiko besar terhadap kesehatan akibat penyakit–penyakit maupun pencemaran kimiawi atu radiologis dari penggunaan jangka pendek.
Tolok ukur kunci ;
1) Disumber air yang tidak terdisinvektan (belum bebas kuman), kandungan bakteri dari pencemaran kotoran manusia tidak lebih dari 10 coliform per 100 mili liter
2) Hasil penelitian kebersihan menunjukkan bahawa resiko pencemaran semacam itu sangat rendah.
3) Untuk air yang disalurkan melalui pipa–pipa kepada penduduk yang jumlahnya lebih dari 10.000 orang, atau bagi semua pasokan air pada waktu ada resiko atau sudah ada kejadian perjangkitan penyakit diare, air harus didisinfektan lebih dahulu sebelum digunakan sehingga mencapai standar yang bias diterima (yakni residu klorin pada kran air 0,2–0,5 miligram perliter dan kejenuhan dibawah 5 NTU)
4) Konduksi tidak lebih dari 2000 jS / cm dan airnya biasa diminum
5) Tidak terdapat dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan pengguna air, akibat pencemaran kimiawi atau radiologis dari pemakaian jangka pendek, atau dari pemakain air dari sumbernya dalam jangka waktu yang telah direncanakan, menurut penelitian yang juga meliputi penelitian tentang kadar endapan bahan–bahan kimiawi yang digunakan untuk mengetes air itu sendiri. Sedangkan menurut penilaian situasi nampak tidak ada peluang yang cukup besar untuk terjadinya masalah kesehatan akibat konsumsi air itu.



C. Prasarana dan Perlengkapan
Tolok ukur kunci :
1) Setiap keluarga mempunyai dua alat pengambil air yang berkapasitas 10–20 liter, dan tempat penyimpan air berkapasitas 20 liter. Alat–alat ini sebaiknya berbentuk wadah yang berleher sempit dan/bertutup
2) Setiap orang mendapat sabun ukuran 250 gram per bulan.
3) Bila kamar mandi umum harus disediakan, maka prasarana ini harus cukup banyak untuk semua orang yang mandi secara teratur setiap hari pada jam– jam tertentu. Pisahkan petak–petak untuk perempuan dari yang untuk laki– laki. Bila harus ada prasarana pencucian pakaian dan peralatan rumah tangga untuk umum, satu bak air paling banyak dipakai oleh 100 orang.
D. Pembuangan Kotoran Manusia
Jumlah Jamban dan Akses Masyarakat korban bencana harus memiliki jumlah jamban yang cukup dan jaraknya tidak jauh dari pemukiman mereka, supaya bisa diakses secara mudah dan cepat kapan saja diperlukan, siang ataupun malam.
Tolok ukur kunci :
1) Tiap jamban digunakan paling banyak 20 orang
2) Penggunaan jamban diatur perumah tangga dan/menurut pembedaan jenis kelamin (misalnya jamban persekian KK atau jamban laki–laki dan jamban permpuan)
3) Jarak jamban tidak lebih dari 50 meter dari pemukiman (rumah atau barak di kamp pengungsian). Atau bila dihitung dalam jam perjalanan ke jamban hanya memakan waktu tidak lebih dari 1 menit saja dengan berjalan kaki.
4) Jamban umum tersedia di tempat–tempat seperti pasar, titik–titik pembagian sembako, pusat – pusat layanan kesehatan dsb.
5) Letak jamban dan penampung kotoran harus sekurang–kurangnya berjarak 30 meter dari sumber air bawah tanah. Dasar penampung kotoran sedikitnya 1,5 meter di atas air tanah. Pembuangan limbah cair dari jamban tidak merembes ke sumber air mana pun, baik sumur maupun mata air, suangai, dan sebagainya
6) 1 (satu) Latrin/jaga untuk 6–10 orang
E. Pengelolaan Limbah Padat
Pengumpulan dan Pembuangan Limbah Padat Masyarakat harus memiliki lingkungan yang cukup bebas dari pencemaran akibat limbah padat, termasuk limbah medis.
1) Sampah rumah tangga dibuang dari pemukiman atau dikubur di sana sebelum sempat menimbulkan ancaman bagi kesehatan.
2) Tidak terdapat limbah medis yang tercemar atau berbahaya (jarum suntik bekas pakai, perban–perban kotor, obat–obatan kadaluarsa,dsb) di daerah pemukiman atau tempat–tempat umum.
3) Dalam batas–batas lokasi setiap pusat pelayanan kesehatan, terdapat tempat pembakaran limbah padat yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan secara benar dan aman, dengan lubang abu yang dalam.
4) Terdapat lubang–lubang sampah, keranjang/tong sampah, atau tempat– tempat khusus untukmembuang sampah di pasar–pasar dan pejagalan, dengan system pengumpulan sampah secara harian.
5) Tempat pembuangan akhir untuk sampah padat berada dilokasi tertentu sedemikian rupa sehingga problema–problema kesehatan dan lingkungan hidup dapat terhindarkan.
6) 2 ( dua ) drum sampah untu 80 – 100 orang Tempat/lubang Sampah Padat Masyarakat memiliki cara – cara untuk membuang limbah rumah tangga sehari– hari secara nyaman dan efektif.
Tolok ukur kunci :
1) Tidak ada satupun rumah/barak yang letaknya lebih dari 15 meter dari sebuah bak sampah atau lubang sampah keluarga, atau lebih dari 100 meter jaraknya dar lubang sampah umum.
2) Tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100 liter per 10 keluarga bila limbah rumah tangga sehari–hari tidak dikubur ditempat.
F. Pengelolaan Limbah Cair (pengeringan)
Sistem pengeringan
Masyarakat memiliki lingkungan hidup sehari–hari yang cukup bebas dari risiko pengikisan tanah dan genangan air, termasuk air hujan, air luapan dari sumber– sumber, limbah cair rumah tangga, dan limbah cair dari prasarana–prasarana medis. Hal–hal berikut dapat dipakai sebagai ukuran untuk melihat keberhasilan pengelolaan limbah cair :
1) Tidak terdapat air yang menggenang disekitar titik–titik pengambilan/sumber air untuk keperluan sehari–hari, didalam maupun di sekitar tempat pemukiman.
2) Air hujan dan luapan air/banjir langsung mengalir malalui saluran pembuangan air.
3) Tempat tinggal, jalan – jalan setapak, serta prasana – prasana pengadaan air dan sanitasi tidak tergenang air, juga tidak terkikis oleh air.

Dari beberapa parameter di atas selanjutnya dilakukan survei baik secara manual maupun elektronik (menggunakan GIS dan atau semacamnya). Kemudian dari data yang diperoleh dilakukan analisa data dan kemudian diklasisfikasikan menjadi beberapa kelas:
A= Sehat Sekali
B= Sehat
C= Cukup Sehat
D= Kurang Sehat
E=Sangat Tidak Sehat
Dari hasil klasisfikasi selanjutnya bisa ditentukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh guna mengamankan dan meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Selasa, 20 April 2010

Keutamaan Dzikir dan Bacaannya


Sangat banyak ayat ataupun hadits yang menerangkan keutamaan berdzikir kepada Allah. Bahkan Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan dan menganjurkan kepada kita agar senantiasa berdzikir dan mengingat-Nya (lihat edisi 29/III tentang dzikir-dzikir setelah shalat wajib). Jangan sampai harta, anak-anak ataupun kegiatan duniawi melalaikan kita dari berdzikir kepada Allah.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (Al-Munaafiquun:9)


Di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan untuk dibaca dan diamalkan adalah dzikir pagi dan sore. Dzikir pagi dilakukan setelah shalat shubuh sampai terbit matahari atau sampai matahari meninggi saat waktu dhuha, kira-kira jam tujuh atau jam delapan. Adapun dzikir sore dilakukan setelah shalat 'ashar sampai terbenam matahari atau sampai menjelang waktu 'isya.

Banyak sekali keutamaan dzikir pagi dan sore sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Adapun bacaannya dan penjelasan tentang keutamaannya adalah sebagai berikut:

1. Membaca:

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas yang dia memarfu'kannya (sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), "Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat shubuh sampai terbitnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan/memerdekakan empat orang dari keturunan Nabi Isma'il (bangsa 'Arab). Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat 'ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan empat orang (budak)." (HR. Abu Dawud no.3667 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih Abu Dawud 2/698)

2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah:255)
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. "Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin)." (HR. Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)

3. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/182)

4. Membaca:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Jika sore hari membaca:

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ ... رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا ...
Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu)

5. Membaca:

اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Jika sore hari membaca:

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)

6. Membaca:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan yakin dengannya ketika sore hari lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia akan masuk surga. Dan demikian juga apabila di pagi hari." (HR. Al-Bukhariy 7/150)

7. Membaca:

اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26)

8. Membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)

9. Membaca:

اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)

10. Membaca:

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun." (HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)

11. Membaca:

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari kiamat."
Boleh juga membaca:

... وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً
(HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39)
12. Membaca:


يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)

13. Membaca:

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Jika sore hari membaca:

أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ ...
Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul Jaami' 4/209)

14. Membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Dibaca 100x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang membacanya seratus kali ketika pagi dan sore maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca atau yang lebih banyak lagi." (HR. Muslim 4/2071)

15. Membaca:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.24, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/272)
Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak bersemangat. (HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, Ahmad 4/60, lihat Shahih Abu Dawud 3/957 dan Shahih Ibnu Majah 2/331)

16. Membaca:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dibaca 100x ketika pagi. "Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari maka (pahalanya) seperti membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan, dan dia akan mendapat perlindungan dari (godaan) syaithan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu." (HR. Al-Bukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071)

17. Membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Dibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090)

18. Membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Dibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no.54, Ibnu Majah no.925 dan dihasankan sanadnya oleh 'Abdul Qadir dan Syu'aib Al-Arna`uth di dalam tahqiq Zaadul Ma'aad 2/375)

19. Membaca:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Dibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075)

20. Membaca:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Dibaca 3x ketika sore. "Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sore tiga kali maka tidak akan membahayakannya panasnya malam itu." (HR. Ahmad 2/290, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/187 dan Shahih Ibnu Majah 2/266)

21. Membaca:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Dibaca 10x ketika pagi dan sore. "Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali dan ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat." (HR. Ath-Thabraniy dengan dua sanad, salah satu sanadnya jayyid, lihat Majma'uz Zawaa`id 10/120 dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)

Inilah di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan dibaca ketika pagi dan sore. Ada juga bacaan yang lainnya akan tetapi kebanyakan sanadnya dha'if sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy. Walaupun tidak menutup kemungkinan sebagiannya ada yang shahih.
Lafazh-lafazh dzikir ini belum diterjemahkan mengingat terbatasnya tempat. Bagi yang ingin melihat terjemahan dan keterangannya bisa dilihat dalam "Perisai Seorang Muslim: Doa dan Dzikir dari Al-Qur`an dan As-Sunnah".

Keutamaan Shalat Isyraaq
Dengan membaca dzikir-dzikir tersebut kita bisa mengamalkan sunnah yang lainnya yaitu shalat isyraaq (shalat ketika telah terbitnya matahari sekitar 15-20 menit). Hal ini dijelaskan dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِيْ جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
"Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjama'ah kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta'ala sampai terbitnya matahari lalu dia shalat dua raka'at, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan 'umrah, sempurna, sempurna, sempurna." (HR. At-Tirmidziy no.591 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy no.480, Al-Misykat no.971 dan Shahih At-Targhiib no.468, lihat juga Shahih Kitab Al-Adzkaar 1/213 karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy)
Betapa besarnya keutamaan amalan tersebut! Selayaknya bagi kita untuk melaksanakannya semaksimal mungkin. Jangan sampai terlewat pahala yang begitu besar ini. Jangan sampai waktu kita terbuang untuk ngobrol kesana kemari yang sifatnya mubah sehingga hilanglah kesempatan mendapatkan pahala yang besar ini. Konsentrasikanlah setelah shalat shubuh dengan dzikir. Dzikir setelah shalat subuh dilanjutkan dengan dzikir pagi sampai selesai. Kemudian membaca Al-Qur`an atau muraja'ah hafalan sampai terbit matahari sekitar 15-20 menit. Setelah itu kita shalat dua raka'at yang diistilahkan dengan shalat isyraaq (jangan shalat ketika tepat matahari terbit, karena hal ini dilarang di dalam syari'at).
Janganlah waktu ini disibukkkan dengan urusan lain yang kurang penting. Kecuali amalan lain yang mempunyai keutamaan yang besar seperti ta'lim atau urusan lainnya yang sifatnya sangat urgen dan mendesak. Mudahan-mudahan kita mendapatkan pahala yang besar ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits tersebut. Aamiin. Wallaahu A'lam.

Maraaji': Hishnul Muslim karya Asy-Syaikh Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, Shahih Kitab Al-Adzkar wa Dha'ifuhu, Syarh Riyadhush Shalihin bab Adz-Dzikr 'indash Shabah wal Masa`, dan Al-Kalimuth Thayyib karya Ibnu Taimiyah.
-18 januari 2006

Sumber :
http://fdawj.co.nr/, dalam :
http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=100
5 September 2009

Kamis, 04 Maret 2010

Kekuatan Berpikir


Dalam Posting kali ini saya akan sedikit berbagi kepada anda mengenai Seberapa Besar pengaruh pikiran anda dalam meraih kesuksesan. cukup menarik bukan?? Sekarang, saya minta anda untuk melupakan semua tugas-tugas yang belum anda kerjakan, Kelelahan anda bekerja, kesedihan anda karena ditinggal sang pacar, kegembiraan anda yang terlalu berlebihan akan sesuatu hal, Kelesuan karena anda memikirkan tagihan kartu kredit anda yang membengkak. Mengapa saya meminta anda untuk melupakan hal itu? Karena saya menginginkan anda untuk dapat membaca secara seksama dan santai tulisan ini, agar apa yang saya sampaikan disini dapat bermanfaat bagi anda. Dalam tulisan ini saya lebih menekankan pada bagaimana pikiran anda dapat membantu anda meraih kesuksesan dalam hal apapun. Saya tidak akan menjelaskan teori-teori orang-orang terkenal. Namun saya akan mencoba memberikan sebuah cerita singkat yang ringan... Begini ceritanya... Suatu ketika seorang petinju kelas bulu mengalami kondisi yang sangat lemas sebelum melakukan pertandingan. Sehingga membuatnya mendatangi dokter pribadinya untuk meminta suntikan dopping. Berikut percakap singkatnya: Temon berkata pada dokter pribadinya, “Dokter, badan saya sangat lemas. Bagaimana saya bisa bertanding kalau seprti ini dok? Saya mohon sekali dokter mau memberi saya suntikan doping.” Lalu dokter menjawab, “Baiklah saya akan memberi kamu suntikan tapi saya berharap hal ini tidak akan terulang lagi. Kamu tahu kan akibatna bisa fatal apabila kamu terbukti memakai doping?”. “Iya dok, saya juga sangat berharap hal ini tidak akan terulang lagi.” Kata Temon dengan sungguh-sungguh. Setelah dokter memberikan suntikan, Temon menjadi bersemangat. Temon pun akhirnya memenangkan pertandingan tinju tersebut. Tetapi setelah beberapa hari pihak penyelenggara melakukan tes tehadap Temon karena dianggap telah menggunakan dopping. Namun sangat mengherankan bagi Temon bahwa hasil tes tersebut adalah sebalikna. Temon dinyatakan bersih dari dopping. Temon heran mengapa dia bisa lolos dari tes tersebut. Akhirna Temon menceritakan hal tersebut ke dokter pribadinya. Temon: “Dokter saya diperiksa oleh pihak penyelenggara pertandingan karena saya dicurigai menggunakan dopping sebelum pertandingan. Tetapi saya heran dok, mengapa hasilna tidak terbukti kalau saya menggunakan dopping?” Dokter: “Kamu tau Mon, yang saya suntikkan ke tubuh kamu waktu itu bukanlah dopping melainkan hanya cairan vitamin biasa. Yang membuat kamu bersemangat dan memenangkan pertandingan adalah pikiranmu.

Pembelajaran Psikologi Mengatasi Masalah Dengan Berfikir Cerdik Dan Cerdas

Dalam posting kali ini saya akan berbagi cerita tentang pembelajaran psikologi dalam mengatasi masalah dengan berfikir hendaknya harus dengan cerdik dan cerdas. Sudah lama rasanya tidak menulis di sini, menimbulkan kerinduan di benak saya untuk kembali bercerita dengan Anda di dunia maya. Ada sebuah cerita yang kiranya menarik untuk berbagi dengan Anda. Semoga cerita ini bisa mamberikan manfaat dalam kehidupan saya dan anda sehari-hari. Di sebuah hutan belantara ada dua kubu binatang yang sedang berkompetisi. Kubu A terdiri dari seekor kancil dan seekor kelinci sedangkan kubu B teridi dari seekor kura-kura dan seekor semut. Kompetisi ini berupa lomba kecepatan untuk mencapai suatu titik yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak, dimana pihak yang lebih cepat mencapai garis finish dialah yang akan memenangkan kompetisi tersebut.
Kompetisi dimulai, kubu A yang terdiri dari kancil dan kelinci langsung melaju dengan cepatnya dan kubu B yang terdiri dari kura-kura dan semut jauh tertinggal di belakang.

Kompetisi mulai seru ketika lintasan terhambat oleh sebuah sungai yang arusnya cukup deras. Kubu A yang lebih dulu sampai di sungai mulai panik. Kancil berkata pada kelinci “bagaimana ini aku tidak bisa berenang, kamu saja dulu yang menyeberang sungai ini”. Sedangkan kelinci berkata “tidak kancil aku takut, kamu saja yang berenang lebih dulu”. Perdebatan terus berlangsung hingga memancing tingkat emosional mereka. Hingga tanpa mereka sadari, lawan mereka, kura-kura dan semut berjalan dengan perlahan namun pasti mulai menyusul mereka. Ketika sampai di bibir sungai kura-kura berkata kepada semut “naiklah ke tempurungku, aku akan membawamu menyeberangi sungai ini”. Semut pun mematuhi perkataan kura-kura dan akhirnya mereka dapat menyeberangi sungai lalu melajutkan hingga ke garis finish terlebih dahulu sehingga memenangkan kompetisi tersebut.

Dari analogi di atas dapat ditarik kesimpulan, apabila menghadapi masalah jangan saling mengkambing hitamkan. Berfikirlah dengan tenang. Ingatlah bahwa masalah pasti akan terselesaikan jika kita berfikir cerdik dan cerdas
sumber:masbow.com

Kajian Psikologi Curhat

Curhat masalah pribadi merupakan kebutuhan psikologis manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki keinginan untuk didengarkan, dihargai, diperhatikan, dan disayangi. Curhat sebenarnya penting untuk dilakukan oleh siapapun, bila jika kita mempunyai masalah ataupun saat kita merasa bahagia.
Saat kita memiliki masalah hendaknya berbagilah dengan orang lain, karena secara psikologis hal tersebut dapat mengurangi beban pikiran kita sehingga kita dapat lebih merasa rileks. Sama halnya ketika kita merasa bahagia, curhat juga penting dilakukan karena euphoria yang berlebihan sama tidak baiknya dengan memendam masalah. Kebahagiaan akan lebih indah jika kita bisa berbagi kebahagiaan itu dengan orang lain.
Berbagi masalah itu penting dilakukan karena beban masalah yang menumpuk dan berlarut-larut akan sangat mengganggu kondisi psikologis manusia dan bisa berakibat pada stress. Bahkan leebih jauh lagi, dapat menyebabkan depresi.
Namun perlu diingat, dalam berbagi kita perlu memperhatikan siapa orang yang kita ajak berbagi. Hendaknya orang tersebut bisa menjaga rahasia kita, karena mungkin kita ingin masalah itu tidak diketahui oleh orang lain. Lalu curhatlah mengenai masalah-masalah yang dianggap penting karena kita belum menemukan jalan keluarnya. Selain itu curhatlah mengenai masalah yang dihadapi dengan orang yang dianggap berpengalaman, karena akan sangat membantu dalam memberikan pandangan dan nasehat-nasehat bagi anda.
Orang-orang yang kita ajak curhat boleh saja memberikan opininya dan jalan keluar mengenai masalah yang kita hadapi tetapi keputusan mana yang harus diambil ada di tangan kita. Dengarkanlah dengan seksama orang yang Anda ajak berbagi, hargai setiap perkataannya. Satu Hal yang sangat penting dalam menghadapi masalah: Selesaikan masalah sebelum masalah lain timbul. Budayakan Curhat sebelum dilarang. ok!!!
sumber: masbow.com

Falsafah Jawa Sebagai Pembelajarn Berperilaku Dalam Hidup

Saya teringat sebuah falsafah Jawa yang sekiranya bisa menjadi pembelajaran terhadap perilaku kita selama hidup. Saya sudah lama mendengar falsafah ini namun entah dimana. Falsafah ini begitu terngiang-ngiang di benak saya karena maknanya yang begitu dalam. "Sak begja-begjane wong kang begjo, isih becik wong kang eling lan waspodo", seperti yang ditulis oleh Raden Mas Ronggowarsito.
Saya mencoba menyimpulkan makna yang terkandung di dalamnya yang mungkin bisa dijadikan pembelajaran hidup bagi saya dan juga Anda semua. Pembelajaran pertama kita sebagai manusia diharapkan untuk selalu ingat dengan Sang Pencipta saat kita masih dikaruniai kemampuan bernafas. Selalu sadar diri bahwa kita hidup bukan untuk di dunia saja tapi masih ada kehidupan yang kekal setelah ini. Kita harus selalu memiliki tujuan hidup yang tentunya membawa kebaikan dalam dalam hidup kita yang tentunya harus sejalan dengan jalan Sang Pencipta.

Pembelajaran yang kedua bahwa kita hendaknya selalu waspada dengan apa yang akan terjadi. Jadi bisa diartikan, selalu siapkanlah hati Anda untuk menghadapi apapun yang terjadi kepada Anda. Janganlah terlalu gembira apabila ada mendapat kebahagiaan, bukan berarti tidak boleh merasa senang tapi janganlah terlalu larut dalam kebahagiaan sehingga melupakan siapa diri Anda. Juga ketika Anda mendapat kesusahan, selalu siapkan mental Anda bahwa kehidupan tidak selalu dalam keadaan yang mapan. Terkadang Sang Pencipta memberi cobaan kepada kita, disitu kata waspada sangat berperan untuk pembelajaran sikap kita.
Masih banyak falsafah Jawa lain yang bisa menjadi pedoman hidup bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari.
sumber:Masbow.com

Gaya Hidup

Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.

Hawkins (dalam Nugroho, 2002) yang mengatakan bahwa pola hidup yang berhubungan dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang berhubungan dengan keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan langkah selanjutnya adalah tindakan. Orang yang sudah mengambil keputusan untuk mencari kesenangan dari uang yang dimiliki seperti melakukan aktivitas nyata untuk berbelanja di mall atau supermarket, tentu saja memberi nilai tambah dari pada berbelanja di toko biasa. Adapun penggunaan waktu dengan gaya hidup merupakan kreativitas individu dalam memanfaatkan waktu yang ada untuk kegiatan yang bermanfaat atau kegiatan untuk bersenang-senang.

Menurut SRI International (1989) salah satu contoh segmentasi psikografis adalah VALS 2. Dalam VALS 2 (Values & Life Style) terdapat dua dimensi yang menjadi titik beratnya, yaitu self orientation dan resources. Resources yang dimaksudkan bukanlah semata-mata materi, tetapi dalam arti yang luas yang mencakup sarana dan kapasitas psikologis, fisik, dan demografis. Dalam perilaku konsumsi yang didorong oleh self orientation terdapat tiga kategori yaitu principle, status dan action. Self orientation yang bertumpu pada principle, berarti keputusan untuk membeli berdasarkan karena keyakinannya. sehingga keputusannya untuk membeli bukan hanya karena ikut-ikutan atau sekedar untuk mengejar gengsi. Boleh dikatakan tipe ini lebih rasional sedangkan yang bertumpu pada status, keputusannya dalam mengkonsumsi didominasi oleh apa kata orang. Produk-produk bermerek menjadi pilihannya. Bagi yang bertumpu kepada action, keputusan dalam berkonsumsi didasari oleh keinginannya untuk beraktivitas sosial maupun fisik, mendapatkan selingan atau menghadapi resiko.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan dimensi self orientation gaya hidup mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi.

Bentuk-bentuk Gaya Hidup
Menurut Chaney (dalam Idi Subandy,1997) ada beberapa bentuk gaya hidup, antara lain :
a. Industri Gaya Hidup
Dalam abad gaya hidup, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi, "estetisisasi kehidupan sehari-hari" dan bahkan tubuh/diri (body/self) pun justru mengalami estetisisasi tubuh. Tubuh/diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi sebuah proyek, benih penyemaian gaya hidup. "Kamu bergaya maka kamu ada!" adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar adalah industri penampilan.
b. Iklan Gaya Hidup
Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (korporasi), para politisi, individu-individu semuanya terobsesi dengan citra. Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa (taste culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang mempesona dan memabukkan. Iklan merepresentasikan gaya hidup dengan menanamkan secara halus (subtle) arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan cita rasa yang kita buat.
c. Public Relations dan Journalisme Gaya Hidup
Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam pembentukan identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatu sandaran "aksesori fashion". Wajah generasi baru yang dikenal sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap terbentuk melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra mereka digunakan momen demi momen untuk membantu konsumen dalam parade identitas.

d. Gaya Hidup Mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk mencapai tujuan. Nalar adalah alat untuk menyusun strategi. Bertanggung jawab maksudnya melakukan perubahan secara sadar dan memahami betuk setiap resiko yang akan terjadi serta siap menanggung resiko dan dengan kedisiplinan akan terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
e. Gaya Hidup Hedonis
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis yang di idola kan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai dengan gaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam pola perilakunya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal).

Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut :
a.Sikap. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
b.Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
c.Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d.Konsep diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
e. Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.

Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :
a. Kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga. Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
d. Kebudayaan. Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan.

Rahasis Sholat Subuh

Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP

Setiap pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka akan terbangun mendengar adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka yang beriman segera saja melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau masjid terdekat dengan berjalan kaki.

Mungkin menjadi pertanyaan
mengapa Tuhan memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh?

Berbagai jawaban dari semua disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban akan manfaat shalat subuh itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat shalat subuh, instruksi Allah sejak 1400 tahun yang lalu.

Dalam adzan subuh juga akan terdengar kalimat lain dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang dikumandangkan muazin untuk waktu-waktu shalat selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak ada pada azan di lain waktu adalah "ash shalatu khairun minan naum".

Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur.
Pernahkah kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat "ash shalatu khairun minan naum"?
Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain.

Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta Alam,

Apapun perintahnya pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat itu?

Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan seperti sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari sisi kesehatan kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.

Untuk tidak berpanjang kata, maka dikemukakan data bahwa shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.

Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang.

Mengapa demikian?

Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.

Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.

Aneh bukan?

Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa menerangkannya saat ini.

Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat "ash shalatu khairun minan naum"? Shalat subuh lebih baik dari tidur?

Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok).

Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu:
Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.

Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.

"Jadi itu toh yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu".

Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida.

Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.

Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga.

Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.

Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular.

Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.

Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.

Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.

Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun.

Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.

Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNya
akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita.
Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.

Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini.
Amien.

artikel ini disadur dari daktaradio.tripod.com

Kecerdasan Spritual

Sinotar (2001) mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai pemikiran yang terilhami. Kecerdasan ini diilhami oleh dorongan dan efektifitas, keberadaan atau hidup keilahian yang mempersatukan kita sebagai bagian-bagiannya. Sedangkan Khavari (dalam Zohar dan Marshall, 2001) berpendapat bahwa kecerdasan spiritual adalah fakultas dari dimensi non material kita ruh manusia.

Menurut Zohar dan Marshall (2001) kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup orang lebih bermakna dibandingkan orang lain.

Kecerdasan spiritual memberi kita kemampuan membedakan kecerdasan spiritual memberi kita rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku, dibarengi dengan pemahaman dan cinta serta kemampuan setara untuk melihat kapan cinta dan pemahaman sampai pada batasannya. Kita menggunakan kecerdasan spiritual untuk bergulat dengan ihwal baik dan jahat, serta untuk membayangkan kemungkinan yang belum terwujud untuk bermimpi, bercita-cita, dan mengangkat diri kita dari kerendahan.
Agustian (2001) kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya (hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik) serta berprinsip hanya kepada Allah.
Kesimpulannya bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya.

Prinsip kecerdasan spiritual
Agustina (2001) dalam bukunya menuliskan adanya 6 prinsip dalam kecerdasan spiritual berdasarkan rukun iman, yaitu :
a) Prinsip bintang (star prinsiple) berdasarkan iman kepada Allah SWT.
Yaitu kepercayaan atau keimanan kepada Allah SWT. Semua tindakan hanya untuk Allah, tidak mengharap pamrih dari orang lain dan melakukannya sendiri.
b) Prinsip malaikat (angel principle) berdasarkan iman kepada Malaikat.
Semua tugas dilakukan dengan disiplin dan sebaik-baiknya sesuai dengan sifat malaikat yang dipercaya oleh Allah untuk menjalankan segala perintah-Nya.
c) Prinsip kepemimpinan (leadership principle), berdasarkan iman kepada rasul.
Seorang pemimpin harus memiliki prinsip yang teguh, agar mampu menjadi pemimpin yang sejati. Seperti halnya Rasullullah SAW, seorang pemimpin sejati yang dihormati oleh semua orang.
d) Prinsip pembelajaran (learning principle) berdasarkan iman kepada kitab.
Suka membaca dan belajar untuk menambah pengetahuan dan mencari kebenaran yang hakiki. Berpikir kritis terhadap segala hal dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam bertindak.
e) Prinsip masa depan (visim principle) berdasarkan iman kepada hari akhir.
Berorientasi terhadap tujuan, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Semua itu karena keyakinan akan adanya hari kemudian dimana setiap individu akan mendapat balasan terhadap setiap tindakan yang dilakukan.
f) Prinsip keteraturan (well organized principle) berdasarkan iman kepada Qodlo dan Qodar
Setiap keberhasilan dan kegagalan, semua merupakan takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Hendaknya berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa kepada Allah.

Ciri-ciri kecerdasan spiritual
Berdasarkan teori Zohar dan Marshall (2001) dan Sinetar (2001) sebagai berikut :
a. Mempunyai kesadaran diri. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi dan mendalam sehingga bisa menyadari antuasi yang datang dan menanggapinya.
b. Mempunyai visi. Ada pemahaman tentang tujuan hidupnya, mempunyai kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
c. Fleksibel. Mampu bersikap fleksibel, menyesuaikan diri secara spontan dan aktif untuk mencapai hasil yang baik, mempunyai pandangan yang pragmatis (sesuai kegunaan) dan efisien tentang realitas.
d. Berpandangan holistik. Melihat bahwa diri sendiri dan orang lain saling terkait dan bisa melihat keterkaitan antara berbagai hal. Dapat memandang kehidupan yang lebih besar sehingga mampu menghadapi dan memanfaatkan serta melampaui, kesengsaraan dan rasa sehat serta memandangnya sebagai suatu visi dan mencari makna dibaliknya.
e. Melakukan perubahan. Terbuka terhadap perbedaan, memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi dan status quo, menjadi orang yang bebas merdeka.
f. Sumber inspirasi. Mampu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, mempunyai gagasan-gagasan yang segar dan aneh.
g. Refleksi diri, mempunyai kecenderungan apakah yang mendasar dan pokok.


Faktor-faktor yang mendukung kecerdasan spiritual
Menurut Sinetar (2001) otoritas intuitif, yaitu kejujuran, keadilan, kesamaan perlakuan terhadap semua orang, mampunyai faktor yang mendorong kecerdasan spiritual. Suatu dorongan yang disertai oleh pandangan luas tentang tuntutan hidup dan komitmen untuk memenuhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual menurut Agustian (2003) adalah inner value (nilai-nilai spiritual dari dalam) yang berasal dari dalam diri (suara hati), seperti transparency (keterbukaan), responsibilities (tanggung jawab), accountabilities (kepercayaan), fairness (keadilan) dan social wareness (kepedulian sosial). Faktor kedua adalah drive yaitu dorongan dan usaha untuk mencapai kebenaran dan kebahagiaan.

Zohar dan Marshall (2001) mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu :
a. Sel saraf otak
Otak menjadi jembatan antara kehidupan bathin dan lahiriah kita. Ia mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks, luwes, adaptif dan mampu mengorganisasikan diri. Menurut penelitian yang dilakukan pada era 1990-an dengan menggunakan WEG (Magneto – Encephalo – Graphy) membuktikan bahwa osilasi sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi kecerdasan spiritual.
b. Titik Tuhan (God spot)
Dalam peneltian Rama Chandra menemukan adanya bagian dalam otak, yaitu lobus temporal yang meningkat ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung. Dia menyebutnya sebagai titik Tuhan atau God Spot. Titik Tuhan memainkan peran biologis yang menentukan dalam pengalaman spiritual. Namun demikian, titik Tuhan bukan merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual. Perlu adanya integrasi antara seluruh bagian otak, seluruh aspek dari dan seluruh segi kehidupan.

Aspek-aspek dalam kecerdasan spiritual
Sinetar (2001) menuliskan beberapa aspek dalam kecerdasan spiritual, yaitu :
a. Kemampuan seni untuk memilih, kemampuan untuk memilih dan menata hingga ke bagian-bagian terkecil ekspresi hidupnya berdasarkan suatu visi batin yang tetap dan kuat yang memungkinkan hidup mengorganisasikan bakat.
b. Kemampuan seni untuk melindungi diri. Individu mempelajari keadaan dirinya, baik bakat maupun keterbatasannya untuk menciptakan dan menata pilihan terbaiknya.
c. Kedewasaaan yang diperlihatkan. Kedewasaan berarti kita tidak menyembunyikan kekuatan-kekuatan kita dan ketakutan dan sebagai konsekuensinya memilih untuk menghindari kemampuan terbaik kita.
d. Kemampuan mengikuti cinta. Memilih antara harapan-harapan orang lain di mata kita penting atau kita cintai.
e. Disiplin-disiplin pengorbanan diri. Mau berkorban untuk orang lain, pemaaf tidak prasangka mudah untuk memberi kepada orang lain dan selalu ingin membuat orang lain bahagia.

Menurut Buzan (2003) ada sepuluh aspek-aspek dalam kecerdasan spiritual yaitu mendapatkan gambaran menyeluruh tentang jagad raya, menggali nilai-nilai, visi dan panggilan hidup, belas kasih, memberi dan menerima, kekuatan tawa, menjadi kanak-kanak kembali, kekuatan ritual, ketentraman, dan cinta.
sumber: www.masbow.com

Rabu, 03 Februari 2010

Perbedaan Pintar, Cerdas, Kreatif Dan Inovatif

Belajarlah seiring dengan hembusan nafas, berhenti belajar ketika nafas berhenti. Belajar juga yang akan membedakan seseorang bisa menyikapi kondisi yang sama dengan cara yang berbeda, tentu saja mendapatkan keuntungan dari kondisi paling merugikan sekalipun. Mengisi hidup yang penuh tidak hanya membutuhkan kepintaran, tapi juga kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Apa bedanya?

Kepintaran adalah kemampuan Anda dalam menyerap informasi. Ketika Anda mampu membaca dan mengambil ilmu pengetahuan dari buku atau informasi yang Anda serap, Anda cukup pintar. Akan tetapi, kepintaran berhenti disitu saja. Orang pintar memiliki banyak pengetahuan, akan tetapi kadang menghambatnya dalam pengambilan keputusan, karena pengetahuan yang banyak itu memberikan banyak informasi.

Kecerdasan adalah kemampuan mengelola kepintaran. Orang yang sukses kadang orang yang tidak terlalu pintar, akan tetapi bisa mengelola orang pintar. Kecerdasan membuat Anda tahu siapa orang pintar yang cocok mengerjakan jenis pekerjaan tertentu. Kecerdasan membuat Anda bisa mengambil keuntungan dari kombinasi kepintaran.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.

Inovatif adalah kemampuan untuk menemukan nilai komersil dari kreativitas. Inovasi membuat kreativitas tidak cukup untuk meraih sukses. Kreatif hanya membuat perbedaan, inovasi membuat perbedaan tersebut memiliki nilai komersil.

Oleh karena itu, belajarlah seumur hidup, dan Anda bisa memiliki kepintaran, kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Semuanya bukanlah bakat, akan tetapi disiplin. Tentu saja bisa dipelajari.
sumber:www.duniapustaka.org

Selasa, 02 Februari 2010

Dan Hape pun Melayang di Tambakrejo

Jakarta merupakan Kota Metropolitan yang tetap aktif dan terus bergeliat dari pukul 00.00 sampai pukul 00.00 lagi. Dengan jumlah penduduk yang demikian banyak mengantarkan Jakarta dalam 4 besar Kota dengan penduduk terpadat di dunia. Sebagai salah satu penduduk Jakarta memang Kota ini memberikan pengharapan ekonomi yang lebih daripada di Kota dimana saya dilahirkan.
Saya dilahirkan di Blitar atau yang sering disebut sebagai Kota Proklamator. Blitar memang cukup Luas dan terdiri atas Kabupaten serta Kota Blitar. Kebetulan saya dilahirkan di Desa Tambakrejo Kecamatan Tambak rejo.
Tambakrejo merupakan salah satu Desa yang terdapat di Kabupaten Blitar bagian selatan. Topografi yang berbukit dengan tanah yang keras dan berbatu membuat Desa ini jarang diminati oleh penduduk luar Desa untuk tinggal.
Momen liburan merupakan momen yang selalu dinanti oleh seorang pegawai, karyawan, maupun pekerjaan lainnya. Terlebih lagi liburan dalam rangka hari raya idul fitri, lebaran sebagai hari raya terbesar pertama bagi kaum muslim, pada hari lebaran seolah semua orang tumpah ruah di stasiun, terminal bus, dan bandara. Momen lebaran sebagai momen untuk saling bersilaturrahmi merupakan momen yang amat dinantikan oleh siapapun termasuk saya. Sudah barang tentu saya sangat berbahagia mengingat dalam setahun saya hanya bisa pulang 2 -3 kali saja.
Kebetulan untuk lebaran kali ini saya diberi cuti libur selama 1 minggu, karena memang sudah menjadi adat istiadat di tempat kelahiran saya untuk merayakan hari raya Idul Fitri selama 7 hari. Liburan lebaran kali ini saya mulai dari bersilaturrahmi dan tentunya tidak lupa sungkem dengan kedua orangtua tercinta. Setelah meyelesaikan acara sungkem dan silaturrahmi dengan tetangga di sekitar rumah selanjutnya Wawan (adik sepupu saya) mengajak untuk menikmati pantai Tambakrejo. Pantai ini terletak kurang lebih 3 kilometer dari kediaman kami, namun untuk menuju ke pantai ini perlu sedikit perjuangan karena memang topografinya yang berupa pegunungan dengan jalan yang berkelok-kelok. Jalan yang rusak menandakan bahwa kawasan pantai ini kurang begitu mendapat perharian dari pemerintah setempat. Perjalanan ke pantai ini bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan mobil, namun kami memutuskan untuk menggunakan sepeda motor agar lebih cepat yakni sekitar 30 menit, namun apabila dengan menggunakan mobil bisa mencapai 45 menit. Tak terasa 30 menit telah berlalu dan gelombang pantai Tambakrejo pun mulai terlihat, seakan melambai ke arah kami memanggil kami supaya cepat-cepat bersatu dengan alunan ombak yang menyegarkan.
Sungguh luarbiasa pemandangan di pantai Tambakrejo ini, pasir yang berwarna keemasan disertai pegunungan yang meligkarinya menambah keeksotisan pantai ini. Belum selesai saya menikmati keindahan pasir pantai yang baru saja saya injak tiba-tiba wawan pun menarik tangan saya dan mengajak saya ke arah bukit, setelah berjalan kaki selama 15 menit di bukit, ketakjuban saya bertambah ternyata di balik bukit tersebut terdapat pantai yang berpasir putih dengan tepi pantai yang dipenuhi dengan pohon kelapa ditambah dengan bebatuan karang serta biota laut yang terlihat dari atas bukit lagi-lagi membuat mulut ini tidak bisa berkata.
Melihat keeksotisan pantai Tambakrejo ini saya berinisiatif untuk menelepon keluarga saya di rumah karena saya hanya pergi berdua saja dengan Wawan. Saya ingin menceritakan keindahan pantai ini dengan semua orang di rumah. Segera saya keluarkan handphone saya dari saku celana, saya langsung menekan no telpon rumah saya. Karena begitu semangatnya saya, saya tidak menyadari bahwa di pantai ini tidak terdapat sinyal sama sekali. Lalu saya berkata kepada si Wawan “Wan, nang kene kok ora enek sinyal blas to?” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Wan di sini kok tidak ada sinyal sama sekali ya?” diapun menjawab “pancene nang kene ora enek sinyal mas!” artinya “disini memang tidak ada sinyal mas!”. Karena tidak ada sinyal sama sekali saya pun mengurungkan niat saya untuk menelpon kerabat di rumah, lalu kamipun berganti celana renang dan segera berenang dan bermain air ditemani ikan-ikan kecil, ubur-ubur, dan juga bintang laut. Saya benar-benar merasa bahagia, hewan-hewan air yang biasanya hanya biasa saya lihat di televisi akhirnya berenang disekitar saya, sungguh luar biasa.
Karena terlalu asyik bermain saya lupa bahwa saya ada janji dengan klien saya, kami hendak membicarakan bisnis kami pukul 14.00 dan arloji di tangan saya menunjukkan pukul 13.30 saya menjadi bingung dan akhirnya bertanya pada si Wawan lagi, dimana kita bisa mendapat sinyal. Lalupun dia mengajakku untuk naik di atas bukit, memang di atas bukit ada sinyal namun kurang begitu bagus, kata si Wawan kalau mau memperoleh sinyal yang bagus kita harus berada di tempat yang lebih tinggi dan itu berarti kami harus berjalan lagi sekitar 45 menit dari pantai tempat kami berenang. Karena situasi tidak memungkinkan untuk menelepon rekan bisnis saya di Jakarta, akhirnya saya memutuskan untuk mengirim pesan kepada rekan saya tersebut bahwa saya sekarang di pantai yang tidak memungkinkan untuk menelpon karena tidak ada sinyal, dan saya berniat untuk menelponnya lagi begitu saya tiba di rumah nanti. Pesanpun sudah selesai saya ketik kemudian saya tekan tombol kirim, namun setelah beberapa kali saya coba pesan itu tetap tidak terkirim juga, saya semakin bertambah bingung. Tiba-tiba Wawan mengambil handphone saya kemudian dia menekan tombol kirim lalu melemparkan handphone saya ke atas, tentu saja saya kaget dan tidak paham apa yang Wawan lakukan, dengan sigap saya menangkap handphone saya yang telah dilempar ke atas tadi, dengan rasa heran tiba-tiba handphone saya berbunyi dan ternyata adalah pesan dari operator bahwa pesan telah terkirim. Saya akhirnya tahu bahwa Wawan melempar handphone untuk memperoleh sinyal. Saya pun mengulangi apa yang dilakukan Wawan dan handphone saya berbunyi lagi yang ternyata itu adalah pesan dari rekan saya yang berisi”OK, saya menunggu telepon saudara”.
Berkat Hape melayang itupun saya akhirnya mempunyai niat yang besar untuk mengembangkan pantai Tambakrejo ini yang bisa di bilang sebagai pantai eksotis atau Kutanya orang Blitar. Berbagai survey mulai saya lakukan mulai dari survey jumlah penduduk, kebutuhan penduduk akan komunikasi yang selanjutnya ini akan menentukan peluang pasar. Dari hasil analisa sementara pantai Tambakrejo ini memang sangat berprospek untuk dikembangkan. Akhirnya peluang inipun saya sampaikan kepada klien saya, dan tak disangka klien saya pun menanggapinya dengan penuh antusias. Akhirnya kami sepakat untuk mengembangkan kawasan ini untuk tahap awal kami akan melakukan pembangunan semacam gedung bertingkat dengan harapan agar di dalam gedung tersebut terdapat sinyal sehingga penduduk mudah berkomunikasi menggunakan HP, dan untuk selanjutnya akan dibentuk sebuah taman bermain dan water boom. Kami pun juga mempresentasikan ini kepada pemda serta menawarkan pengembangan lebih lanjut pada rekan-rekan bisnis lainnya. Sebenarnya pantai Tambakrejo termasuk dalam peta pariwisata Kabupaten Blitar namun sejauh ini pengembangannya belum optimal, pengembangan hanya sebatas pembuatan infrastruktur berupa jalan raya sehingga masyarakat mudah menjangkau tempat ini.
Semenjak diperbaikinya akses jalan raya menuju ke pantai Tambakrejo, jumlah pengunjung pantai inipun meningkat dari hari kehari dan inipun menambah peluang usaha di sekitar pantai Tambakrejo ini. Beberapakali kami mewawncarai pengunjung dan kesemuanya menyatakan puas berwisata di pantai Tambakrejo karena memang lautnya indah dan penduduknya yang ramah. Namun kembali lagi masalah yang sering dikeluhkan oleh pengunjung ialah tidak adanya sinyal sehingga mereka sulit untuk berkomunikasi.
Komunikasi memang sangat penting di jaman globalisasi ini komunikasi telah memperpendek jarak dan waktu. Olehkarennya untuk memperlancar komunikasi masyarakat Tambakrejo perlu adanya pembangunan BTS. PT Excelcomindo Pratama atau lebih familiar disebut XL sebagai salah satu operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang telah menancapkan BTSnya di hampir seluruh pelosok Nusantara, kami berharap besar XL berkenan untuk membangun BTSnya di Tambakrejo ini mengingat potensi pasar yang besar dengan ditambah biaya komunikasi yang murah dari XL kami yakin komunikasi khusunya di desa Tambakrejo dan Blitar Selatan pada umumnya akan semakin meningkat. Dengan demikian peluang terciptanya usaha baru bagi masyarakat yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat pesisir pantai Tambakrejo. Demikian halnya dengan rencana bisnis dalam pembangunan sarana dan prasarana di pantai Tambakrejo, apabila kedua hal ini yaitu sarana komunikasi, tempat bermain, jalan raya dan sarana serta prasarana yang lain telah terpenuhi maka tidak ayal desa Tambakrejo akan bergeliat dan memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi dari hasil pariwisata, serta tangkapan lautnya. Dan juga desa Tambakrejo akan menjadi kota yang mampu bersaing dengan kota-kota lainnya di Jawa Timur.