.

.

Rabu, 03 Februari 2010

Perbedaan Pintar, Cerdas, Kreatif Dan Inovatif

Belajarlah seiring dengan hembusan nafas, berhenti belajar ketika nafas berhenti. Belajar juga yang akan membedakan seseorang bisa menyikapi kondisi yang sama dengan cara yang berbeda, tentu saja mendapatkan keuntungan dari kondisi paling merugikan sekalipun. Mengisi hidup yang penuh tidak hanya membutuhkan kepintaran, tapi juga kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Apa bedanya?

Kepintaran adalah kemampuan Anda dalam menyerap informasi. Ketika Anda mampu membaca dan mengambil ilmu pengetahuan dari buku atau informasi yang Anda serap, Anda cukup pintar. Akan tetapi, kepintaran berhenti disitu saja. Orang pintar memiliki banyak pengetahuan, akan tetapi kadang menghambatnya dalam pengambilan keputusan, karena pengetahuan yang banyak itu memberikan banyak informasi.

Kecerdasan adalah kemampuan mengelola kepintaran. Orang yang sukses kadang orang yang tidak terlalu pintar, akan tetapi bisa mengelola orang pintar. Kecerdasan membuat Anda tahu siapa orang pintar yang cocok mengerjakan jenis pekerjaan tertentu. Kecerdasan membuat Anda bisa mengambil keuntungan dari kombinasi kepintaran.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.

Inovatif adalah kemampuan untuk menemukan nilai komersil dari kreativitas. Inovasi membuat kreativitas tidak cukup untuk meraih sukses. Kreatif hanya membuat perbedaan, inovasi membuat perbedaan tersebut memiliki nilai komersil.

Oleh karena itu, belajarlah seumur hidup, dan Anda bisa memiliki kepintaran, kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Semuanya bukanlah bakat, akan tetapi disiplin. Tentu saja bisa dipelajari.
sumber:www.duniapustaka.org

Selasa, 02 Februari 2010

Dan Hape pun Melayang di Tambakrejo

Jakarta merupakan Kota Metropolitan yang tetap aktif dan terus bergeliat dari pukul 00.00 sampai pukul 00.00 lagi. Dengan jumlah penduduk yang demikian banyak mengantarkan Jakarta dalam 4 besar Kota dengan penduduk terpadat di dunia. Sebagai salah satu penduduk Jakarta memang Kota ini memberikan pengharapan ekonomi yang lebih daripada di Kota dimana saya dilahirkan.
Saya dilahirkan di Blitar atau yang sering disebut sebagai Kota Proklamator. Blitar memang cukup Luas dan terdiri atas Kabupaten serta Kota Blitar. Kebetulan saya dilahirkan di Desa Tambakrejo Kecamatan Tambak rejo.
Tambakrejo merupakan salah satu Desa yang terdapat di Kabupaten Blitar bagian selatan. Topografi yang berbukit dengan tanah yang keras dan berbatu membuat Desa ini jarang diminati oleh penduduk luar Desa untuk tinggal.
Momen liburan merupakan momen yang selalu dinanti oleh seorang pegawai, karyawan, maupun pekerjaan lainnya. Terlebih lagi liburan dalam rangka hari raya idul fitri, lebaran sebagai hari raya terbesar pertama bagi kaum muslim, pada hari lebaran seolah semua orang tumpah ruah di stasiun, terminal bus, dan bandara. Momen lebaran sebagai momen untuk saling bersilaturrahmi merupakan momen yang amat dinantikan oleh siapapun termasuk saya. Sudah barang tentu saya sangat berbahagia mengingat dalam setahun saya hanya bisa pulang 2 -3 kali saja.
Kebetulan untuk lebaran kali ini saya diberi cuti libur selama 1 minggu, karena memang sudah menjadi adat istiadat di tempat kelahiran saya untuk merayakan hari raya Idul Fitri selama 7 hari. Liburan lebaran kali ini saya mulai dari bersilaturrahmi dan tentunya tidak lupa sungkem dengan kedua orangtua tercinta. Setelah meyelesaikan acara sungkem dan silaturrahmi dengan tetangga di sekitar rumah selanjutnya Wawan (adik sepupu saya) mengajak untuk menikmati pantai Tambakrejo. Pantai ini terletak kurang lebih 3 kilometer dari kediaman kami, namun untuk menuju ke pantai ini perlu sedikit perjuangan karena memang topografinya yang berupa pegunungan dengan jalan yang berkelok-kelok. Jalan yang rusak menandakan bahwa kawasan pantai ini kurang begitu mendapat perharian dari pemerintah setempat. Perjalanan ke pantai ini bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan mobil, namun kami memutuskan untuk menggunakan sepeda motor agar lebih cepat yakni sekitar 30 menit, namun apabila dengan menggunakan mobil bisa mencapai 45 menit. Tak terasa 30 menit telah berlalu dan gelombang pantai Tambakrejo pun mulai terlihat, seakan melambai ke arah kami memanggil kami supaya cepat-cepat bersatu dengan alunan ombak yang menyegarkan.
Sungguh luarbiasa pemandangan di pantai Tambakrejo ini, pasir yang berwarna keemasan disertai pegunungan yang meligkarinya menambah keeksotisan pantai ini. Belum selesai saya menikmati keindahan pasir pantai yang baru saja saya injak tiba-tiba wawan pun menarik tangan saya dan mengajak saya ke arah bukit, setelah berjalan kaki selama 15 menit di bukit, ketakjuban saya bertambah ternyata di balik bukit tersebut terdapat pantai yang berpasir putih dengan tepi pantai yang dipenuhi dengan pohon kelapa ditambah dengan bebatuan karang serta biota laut yang terlihat dari atas bukit lagi-lagi membuat mulut ini tidak bisa berkata.
Melihat keeksotisan pantai Tambakrejo ini saya berinisiatif untuk menelepon keluarga saya di rumah karena saya hanya pergi berdua saja dengan Wawan. Saya ingin menceritakan keindahan pantai ini dengan semua orang di rumah. Segera saya keluarkan handphone saya dari saku celana, saya langsung menekan no telpon rumah saya. Karena begitu semangatnya saya, saya tidak menyadari bahwa di pantai ini tidak terdapat sinyal sama sekali. Lalu saya berkata kepada si Wawan “Wan, nang kene kok ora enek sinyal blas to?” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Wan di sini kok tidak ada sinyal sama sekali ya?” diapun menjawab “pancene nang kene ora enek sinyal mas!” artinya “disini memang tidak ada sinyal mas!”. Karena tidak ada sinyal sama sekali saya pun mengurungkan niat saya untuk menelpon kerabat di rumah, lalu kamipun berganti celana renang dan segera berenang dan bermain air ditemani ikan-ikan kecil, ubur-ubur, dan juga bintang laut. Saya benar-benar merasa bahagia, hewan-hewan air yang biasanya hanya biasa saya lihat di televisi akhirnya berenang disekitar saya, sungguh luar biasa.
Karena terlalu asyik bermain saya lupa bahwa saya ada janji dengan klien saya, kami hendak membicarakan bisnis kami pukul 14.00 dan arloji di tangan saya menunjukkan pukul 13.30 saya menjadi bingung dan akhirnya bertanya pada si Wawan lagi, dimana kita bisa mendapat sinyal. Lalupun dia mengajakku untuk naik di atas bukit, memang di atas bukit ada sinyal namun kurang begitu bagus, kata si Wawan kalau mau memperoleh sinyal yang bagus kita harus berada di tempat yang lebih tinggi dan itu berarti kami harus berjalan lagi sekitar 45 menit dari pantai tempat kami berenang. Karena situasi tidak memungkinkan untuk menelepon rekan bisnis saya di Jakarta, akhirnya saya memutuskan untuk mengirim pesan kepada rekan saya tersebut bahwa saya sekarang di pantai yang tidak memungkinkan untuk menelpon karena tidak ada sinyal, dan saya berniat untuk menelponnya lagi begitu saya tiba di rumah nanti. Pesanpun sudah selesai saya ketik kemudian saya tekan tombol kirim, namun setelah beberapa kali saya coba pesan itu tetap tidak terkirim juga, saya semakin bertambah bingung. Tiba-tiba Wawan mengambil handphone saya kemudian dia menekan tombol kirim lalu melemparkan handphone saya ke atas, tentu saja saya kaget dan tidak paham apa yang Wawan lakukan, dengan sigap saya menangkap handphone saya yang telah dilempar ke atas tadi, dengan rasa heran tiba-tiba handphone saya berbunyi dan ternyata adalah pesan dari operator bahwa pesan telah terkirim. Saya akhirnya tahu bahwa Wawan melempar handphone untuk memperoleh sinyal. Saya pun mengulangi apa yang dilakukan Wawan dan handphone saya berbunyi lagi yang ternyata itu adalah pesan dari rekan saya yang berisi”OK, saya menunggu telepon saudara”.
Berkat Hape melayang itupun saya akhirnya mempunyai niat yang besar untuk mengembangkan pantai Tambakrejo ini yang bisa di bilang sebagai pantai eksotis atau Kutanya orang Blitar. Berbagai survey mulai saya lakukan mulai dari survey jumlah penduduk, kebutuhan penduduk akan komunikasi yang selanjutnya ini akan menentukan peluang pasar. Dari hasil analisa sementara pantai Tambakrejo ini memang sangat berprospek untuk dikembangkan. Akhirnya peluang inipun saya sampaikan kepada klien saya, dan tak disangka klien saya pun menanggapinya dengan penuh antusias. Akhirnya kami sepakat untuk mengembangkan kawasan ini untuk tahap awal kami akan melakukan pembangunan semacam gedung bertingkat dengan harapan agar di dalam gedung tersebut terdapat sinyal sehingga penduduk mudah berkomunikasi menggunakan HP, dan untuk selanjutnya akan dibentuk sebuah taman bermain dan water boom. Kami pun juga mempresentasikan ini kepada pemda serta menawarkan pengembangan lebih lanjut pada rekan-rekan bisnis lainnya. Sebenarnya pantai Tambakrejo termasuk dalam peta pariwisata Kabupaten Blitar namun sejauh ini pengembangannya belum optimal, pengembangan hanya sebatas pembuatan infrastruktur berupa jalan raya sehingga masyarakat mudah menjangkau tempat ini.
Semenjak diperbaikinya akses jalan raya menuju ke pantai Tambakrejo, jumlah pengunjung pantai inipun meningkat dari hari kehari dan inipun menambah peluang usaha di sekitar pantai Tambakrejo ini. Beberapakali kami mewawncarai pengunjung dan kesemuanya menyatakan puas berwisata di pantai Tambakrejo karena memang lautnya indah dan penduduknya yang ramah. Namun kembali lagi masalah yang sering dikeluhkan oleh pengunjung ialah tidak adanya sinyal sehingga mereka sulit untuk berkomunikasi.
Komunikasi memang sangat penting di jaman globalisasi ini komunikasi telah memperpendek jarak dan waktu. Olehkarennya untuk memperlancar komunikasi masyarakat Tambakrejo perlu adanya pembangunan BTS. PT Excelcomindo Pratama atau lebih familiar disebut XL sebagai salah satu operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang telah menancapkan BTSnya di hampir seluruh pelosok Nusantara, kami berharap besar XL berkenan untuk membangun BTSnya di Tambakrejo ini mengingat potensi pasar yang besar dengan ditambah biaya komunikasi yang murah dari XL kami yakin komunikasi khusunya di desa Tambakrejo dan Blitar Selatan pada umumnya akan semakin meningkat. Dengan demikian peluang terciptanya usaha baru bagi masyarakat yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat pesisir pantai Tambakrejo. Demikian halnya dengan rencana bisnis dalam pembangunan sarana dan prasarana di pantai Tambakrejo, apabila kedua hal ini yaitu sarana komunikasi, tempat bermain, jalan raya dan sarana serta prasarana yang lain telah terpenuhi maka tidak ayal desa Tambakrejo akan bergeliat dan memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi dari hasil pariwisata, serta tangkapan lautnya. Dan juga desa Tambakrejo akan menjadi kota yang mampu bersaing dengan kota-kota lainnya di Jawa Timur.