Makan tanpa penyedap? Hmm rasanya kurang pas. Tapi tahukah Anda? penggunaan
penyedap berlebihan justru menghambat pertumbuhan anak
Vetsin atau
monosodium glutamate (MSG) dan dikenal sebagai penyedap rasa saat memasak
diyakini membahayakan dan akan menghambat pertumbuhan anak.
Vetsin, atau
monosodium glutamate (MSG) terkandung asam sodium glutanik (glutanic acid
sodium), yang dapat menguraikan asam glutanik selama proses pencernaan. Asam ini
dalam jaringan otak atas dorongan asam glutanik yang dibantu oleh vitamin B6
bisa berubah menjadi δ (delta) - asam amino butyric, yaitu semacam zat pengekang
syaraf penyalur. Bila kekurangan zat ini, akan mudah menyebabkan sistem kontrol
syaraf menjadi terlalu tegang, misalnya timbul gejala kepanasan atau
kejang-kejang. Karena itu, mengkonsumsi vetsin harusnya sedikit dan sewajarnya,
sebab zat ini juga berguna untuk mempertahankan sistem syaraf.
Namun jika
mengkonsumsi vetsin terlalu banyak, juga berbahaya bagi tubuh manusia. Banyak
orang mempunyai pengalaman, setelah mereka makan terlalu banyak masakan yang
enak, lalu timbul gejala sakit kepala dan pusing, tubuh bagian atas mati rasa,
hati berdebar dan nafas menjadi pendek dan lain-lainnya, ini yang disebut “mabuk
makan”. Penyebab utamanya juga karena terlalu banyak kandungan asam glutanik
dalam daging dan vetsin yang dikonsumsi.
Konsumsi asam glutanik setelah
dicerna oleh lambung dan usus dan masuk ke otak besar, maka pada bagian tertentu
di jaringan otak akan dihasilkan δ (delta) – asam amino butyric yang bersifat
menghambat syaraf , dapat menyelaraskan kemampuan kerja otak besar yang normal,
tetapi asam glutanik yang berlebihan akan menjadikan δ (delta) – asam amino
butyric juga jadi berlimpah. Jika penghambat saluran syaraf dalam otak banyak,
berbagai fungsi syaraf akan berada dalam posisi terkekang.
Penelitian Tim
Riset di Amerika terbaru menyebutkan, setelah menyuntikkan vetsin yang overdosis
ke dalam tubuh tikus, mereka lalu menemukan bahwa selang beberapa waktu, pada
retina tikus dan beberapa bagian sistem syaraf utama terlihat gejala kerusakan.
Fungsi alamiahnya menurun, juga nampak penyakit kegemukan. Karena jumlah sel
darah merah dan putih dalam tulang berkurang, di mana garam kalsium yang masuk
ke sel mengalami kerusakan, jadi akan mempengaruhi sintesa sel-sel, sehingga
pertumbuhan tulang juga ikut terhambat.
Riset selanjutnya menunjukkan
bahwa seorang anak yang terlalu banyak mengkonsumsi vetsin atau makanan yang
mengandung asam glutanik, maka bagian otak besar yang memproduksi δ (delta),
akan dapat menghambat pengeluaran hypothalamic untuk menekan thyroxin melepaskan
hormon dan menekan hormon parathyroid untuk membiarkan pelepasan hormon,
akhirnya akan menyebabkan thyroxin dan parathyroid pengeluaran hormonnya
berkurang.
Kurangnya pengeluaran thyroxin akan berdampak negatif bagi
pertumbuhan tubuh manusia, akan tetapi hormon parathyroid adalah hormon penting
untuk mengatur kalsium darah dan fosfor darah.
Hormon tersebut dapat
mencegah hilangnya kalsium melalui air seni, serta membantu daya serap usus
terhadap kalsium dan fosfor. Jika pengeluarannya tidak mencukupi, kalsium dan
fosfor yang hilang akan sangat banyak, maka pertumbuhan tulang dan perkembangan
tubuh manusia akan terhambat.
Untuk itu, anak yang dalam masa pertumbuhan
selain harus diperhatikan jumlah konsumsi vetsinnya, yaitu setiap hari tidak
boleh lebih dari 5 gram. Juga harus mencegah mereka makan dan minum terlalu
banyak, khususnya dalam mengkonsumsi masakan yang enak.
[chinesefood.net/ebr/hidayatullah]
(c) Hak cipta 2007 - Hatibening.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar